Pages

Kamis, 24 Maret 2011

KETIKA LAUTKU HILANG

Copacabana Beach, Brazilia May 2005

Aku  seekor ikan. Manusia menamaiku Tuna. Kata mereka, aku dari family scombridae. Thunnus albacores, nama latinku. Atau Madidihang. Bentuk tubuhku torpedo. Karena itu aku dikenal sebagai perenang cepat.
Sebagai ikan, daerah jelajahku tak terbatas. Dan petualanganku kali ini di daerah Brazil.

Saat tertidur antara soft coral, aku bermimpi buruk. “Lautan tak ada lagi.”

Begini mimpiku…..

Curah hujan menurun sangat drastis, karena penguapan yang terjadi berkurang signifikan. Bumi di landa kekeringan di mana-mana

Punahnya beberapa species mahluk hidup, karena tak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Namun muncul juga species baru karena kemampuannya beradaptasi

Bertambahnya jumlah penyakit, karena tailing & limbah nuklir ngga tau di buang ke mana

Tingkat kriminalitas meningkat karena penjahat akan lebih mudah melarikan diri

Jumlah pengangguran membludak, karena :

  •           ngga ada nelayan yg nangkep ikan
  •           ngga ada pabrik pembuat kapal ikan & kapal penumpang
  •           ngga ada pabrik pembuatan kapal selam & kapal perang
  •           tentara tidak lagi punya angkatan laut
  •           ngga ada pabrik pengolah hasil laut
  •           ngga ada pabrik obat dan kosmetik yang bahan bakunya dari laut
  •           ngga ada pabrik pembuat perlengkapan diving
  •           ngga pernah ada pariwisata bahari
  •           ngga ada Departemen Kelautan & Perikanan


Saat terbangun dari tidur, tubuhku berkeringat. Kasihan manusia pikirku. Semoga mimpi buruk ini, bisa mengingatkan manusia akan arti penting laut bagi kehidupan mereka, hingga manusia mau bahu membahu untuk melindungi laut. Karena laut merupakan anugrah Yang Maha Kuasa bagi seluruh isi alam.

MARILAH KITA JAGA LAUT KITA

Let's campaign to STOP WAR IN THE WORLD.......

Kamis, 10 Maret 2011

KE MANA RAIBNYA TONGKAT MUSA ?

Masih ingat kisah tentang salah satu Nabi yang pernah ‘membelah’ laut hanya dengan sebuah tongkat? Tepat. Nabi Musa namanya. Dari kacamata ilmu pengetahuan alam, pastinya ngga logis dong kalo Cuma sebilah tongkat kayu yang mungkin aja berasal dari pohon jambu rubuh, bisa bikin air laut misah jadi dua kutub. Tapi, lepas dari kuasa Supranatural yang menyelubungi misteri kehebatan tongkat tersebut, saya membayangkan jika saya mendapat warisan berupa tongkat tersebut, lengkap dengan kemampuan ajaibnya. Wah, jadi pengusaha ikan tersukses sejagat saya. Gimana tidak, tanpa biaya sepeserpun, saya bisa mengeksploitasi kekayaan hasil laut, sesuai keinginan saya. Tanpa perlu kapal penangkap, beraneka macam jaring, atau umpan, saya bisa memungguti ikan seenak perut saya.
Bayangkan, kalau harga sekilo ikannya Rp.7000, dengan hanya menangkap 10 ton saja, saya punya penghasilan bersih sekitar 60 juta per hari. Kalo sebulan? Wah, ngga ada apa-apanya tuh si-Donald Trumph.  Hehehe…ngimpi boleh dong. Tapi kalo dipikir-pikir, kirakira berapa lama ya ikan di laut masih bisa memenuhi kebutuhan pangan manusia? Soalnya, jumlah pertambahan penduduk kan lama-lama sama cepatnya dengan pertambahan ikan di laut, sedangkan aktifitas penangkapan bukan makin melambat, justru makin gencar. Dan untungnya, lautan juga dipengaruhi musim ombak. Ada saatnya berombak kencang, dan ada saatnya pelan. Nah Cuma saat ombaknya pelan aja para nelayan-dari yang tradisional sampai sangat modern-mengurangi akfitas nangkapnya. Itulah saatnya ikan bisa bertumbuh, dan memijah.
Ngga kebayang deh kalo laut ngga dipengaruhi musim. Sampai ikan yang baru segede tai idung juga diciduk semua. Lah wong gratis koq. Apa peraturan? Yah ampun, peraturan di laut kan Cuma berlaku kalo ada pengawasan. Tapi kalo ngga, siapa yang sudi ngelepas ikan yang udah ketangkep jaring. Boro-boro. Ikan busuk aja masih laku koq dijual, apalagi ikan segar. Biar gedenya Cuma seupil.
Balik lagi ke tongkat nabi Musa. Saya rasa, kalo aja ada orang yang bisa menciptkan tekhnologi yang keampuhannya menyerupai tongkat sang Nabi, pasti banyak pengusaha yang ngga segan-segan buka dompetnya walau tongkat tersebut seharga 25 M. kan Cuma butuh 18 bulan untuk balik modal. Itupun Cuma untuk hitungan ikan. Belum cumi-cumi, teripang, lobster, udang, serta banyak lagi. Ah,…..kayaqnya biar aja lah tongkat Nabi Musa jadi misteri. Supaya anak cucu kita masih sempat lihat mahluk yang namanya ikan, udang, cumi, serta ubur-ubur.